Moon Of Rose
when the dawns come
Pengikut
Sabtu, 07 September 2013
Jumat, 23 Agustus 2013
Anime that make me cry so much
oke lest go!!!!
AnoHana:The flower we saw that day
Saran : simak gan banyak komedinya juga kok gan disini jadi gak bakalan bosan kenapa saya bilang sedih diepisode 10nya gan saat Yui (salah satu anggota Sanae (anti tuhan)) Bahagia disitu ada liringan lagu The Best Treasure dari Yui disitulah mulai awal kesedihan dari film ini .
CLANNAD : after story
anime ini cocok buat para cewek yg suka cerita romantis yang mengharukan
VOCALOID : RE;BOOT
Video klip vocaloid.....
sumber ; wipedia,kaskus,otakusite
Rabu, 07 Agustus 2013
Visual kei
Yo! Balik lagi dengan saya.kali ini saya akan membahas tentang "visual kei".
Menurut wikipedia Visual Kei merupakan penggabungan dari kata Visual(bahasa Inggris), dan Kei(bahasa Jepang) yang mempunyai arti ‘gaya’. Jika komunitas Punk berasal dari London, maka Visual kei berasal dari Jepang.
Dan berhubungan saya adalah otaku berat(hehe).jadi saya tahu sedikit tentang visual kei sebenarnya daripada lagunya visual kei lebih ke gaya berpakaian mereka yang bisa bibilang unik.
Gaya mereka lebih ke gaya gotik.karena gaya mereka yang mirip mirip,orang amerika terkadang tidak bisa membedakan band gotik dan Visual kei.
Tapi visual kei itu asli jepang.
Beberapa contoh band nya adalah Alice Nine dan Versallies.
Jumat, 02 Agustus 2013
Alasan pasangan otaku bahagia
(˘▿˘ʃƪ) ♥°•°•
Otome Sugoren melakukan survey kepada pria jepang yang sedang menjalin hubungan dengan perempuan yang juga seorang otaku . Dalam survey tersebut berisi pertanyaan yang kira kira isinya seperti berikut. dengan isi pertanyaan "apa alasan pria otaku bahagia dengan pasangannya yang juga wanita otaku?".
Berikut hasil surveynya:
1. Alasan pertama: dia menerima hobby saya tak peduli seberapa maniaknya saya.
2. Alasan kedua: melakukan percakapan dengannya terasa menarik karena dia mengetahui pengetahuaan yang cukup terhadap objek tertentu.
3. Alasan ketiga: lumayan mudah untuk menyenangkan dia cukup berikan dia DVD favoritnya dan mood nya pun kan kembali bagus.
4. Alasan keempat: tak perlu khawatir tentang kesetiaan karena dia hanya menyukai laki-laki yang berada dibalik monitor (2D).
5. Alasan kelima: ketika bingung ingin pergi kemana ketika date, cukup bermain video game atau menonton anime sudah cukup membuat bahagia.
6. Alasan keenam: dia menambah pengetahuaan saya
dengan mengenalkan hal hal yang dia sukai contohnya shojou manga.
7. Alasan ketujuh:
dapat menghemat uang dan tempat ketika memiliki kesenangan yang sama.
8. Alasan kedelapan: cukup mudah untuk menebak apa yang dia pikirkan karena ekspresinya mirip karakter anime.
9. Alasan kesembilan: dapat menikmati cosplay bersama secara privat.
Itulah survey yg diajukan. Nah bagaimana dgn kalian
Yang sama punya pacar otaku kaya ane, salaman dulu
sumber: crunchyroll and ANV
Oka Sudarsana,sang animator Indonesia.
Ternyata...
Animator Indonesia di Negeri Sendiri Tak Digubris, di Negara Lain Laris Manis Satu lagi animator Indonesia "berjaya" di mancanegara. Dia adalah Oka Sudarsana. Pria Bali itu ternyata pembuat gambar latar film kartun kesayangan anak- anak: Doraemon dan Shin-chan. Prestasi yang tak banyak diketahui orang. Denpasar TIMELINE Studio milik Oka Sudarsana di Denpasar Barat, Bali, memang tidak begitu besar. Di studio yang berada di lantai 1 tempat tinggalnya itu, terlihat beberapa set peralatan komputer. Itulah peralatan yang selama ini dipakai untuk membuat animasi serial kartun, movie film, maupun games Doraemon, Shin-chan, One Piece, dan sederet serial film animasi lainnya. Oka merintis profesi tersebut cukup lama. Bahkan sejak saat orang Indonesia belum melirik dunia animasi. "Cerita awalnya cukup panjang. Sebab, semua tak bisa dipisahkan dari kedatangan beberapa grup animator dari Jepang ke Bali beberapa tahun silam," kata Oka. Pada 1990-an Oka masih berstatus sebagai karyawan sebuah hotel. Suatu hari dia tertarik mengikuti pelatihan animasi yang instrukturnya langsung dari Jepang. Mereka dipimpin seorang animator perempuan bernama Shibata. Grup animator itu sebenarnya sudah beberapa kali datang ke Bali untuk observasi. Mereka mencari bibit- bibit animator asli Bali setelah mengetahui bahwa di Pulau Dewata banyak pelukis hebat. "Mereka yakin orang Bali bisa membuat animasi yang diinginkan. Makanya, mereka lalu membuat pelatihan dengan instruktur langsung dari Jepang," terang pria 45 tahun itu. Di antara peserta pelatihan, Oka termasuk yang terbaik. Karyanya mendekati yang diinginkan pihak Jepang. Maka, semakin intensiflah Oka mengasah skill-nya. Bahkan, sejak itu Oka memilih keluar dari pekerjaannya di hotel dan merintis karir menjadi seorang animator, bidang yang masih langka di Indonesia saat itu. Setelah yakin dengan pilihan hidupnya, Oka mulai membuat studio kecil-kecilan. Dia mengontrak dari satu rumah ke rumah kontrakan yang lain. Tapi, sejak itu dia mulai mendapatkan order pembuatan animasi untuk background film kartun. Awalnya bukan Doraemon atau Shin- chan, dua serial kartun asal Jepang yang booming di Indonesia. Melainkan serial animasi berjudul Jungle Book pada 1996. Film yang diproduksi Trans Art Jepang itu merupakan serial animasi yang mengisahkan petualangan anak hutan. "Seperti serial Tarzan. Cuma, ini diproduksi di Jepang," ulasnya sambil tertawa mengingat-ingat cerita Jungle Book tersebut. Order pertama itu diterima Oka lewat perantara perusahaan milik Shibata, bernama Mashajaya. Perusahaan tersebut sekaligus menjadi agennya kala itu. "Saat proyek yang pertama itu, saya masih didampingi instruktur dari Jepang. Tapi, kala itu belum seperti sekarang. Masih manual semua," kenang bapak dua anak tersebut. Cara manual yang dimaksud berupa lukisan tangan sehingga membutuhkan waktu lama. Berbeda dengan era sekarang yang semua dibuat secara digital. "Respons mereka (pihak Jepang) terhadap karya kami sangat baik kala itu. Baru keluar, mereka langsung oke. Hampir tak ada ritik (perbaikan) yang diminta sutradara," terang pemilik nama lengkap Agung Komang Oka Sudarsana tersebut. Setelah order pertama sukses, pesanan pun mengalir ke Timeline Studio. Mereka antara lain mendapatkan order pembuatan background untuk serial animasi yang diproduksi Walt Disney hingga animasi-animasi asal Spanyol. Namun, kerja sama itu tidak berlangsung lama karena nilai kontraknya dinilai agen Timeline di Jepang sangat kecil. "Padahal, bagi kami nilai kontrak itu sudah cukup besar. Tapi, mungkin karena kami sudah dianggap profesional oleh mentor Jepang, harga tersebut dianggap tak sebanding dengan karya kami," ungkapnya. Maka, order yang lebih besar pun tinggal menunggu waktu. Benar, tak berselang lama, Oka pun mendapatkan order untuk terlibat dalam dua serial animasi top asal Jepang: Doraemon dan Crayon Shin-chan. Di Indonesia, dua film animasi tersebut sangat digemari anak- anak sejak puluhan tahun silam sampai sekarang. Menurut Oka, dua film itu merupakan hasil kerja sebuah tim di bawah komando seorang sutradara dan produser. Mereka inilah yang membagi-bagi pekerjaan animasi di sejumlah studio dari beberapa negara berbeda. Selain studio Oka di Denpasar, dua film itu juga digarap studio animasi di Korea Selatan, Tiongkok, dan Vietnam. Jadi, ada studio yang khusus menggarap background (Timeline), ada studio yang menggarap musiknya, dan beberapa lainnya mengerjakan gerak tokoh-tokoh di serial tersebut. Kemudian, hasil kerja studio- studio dari beberapa negara itu diolah di studio pusat di Jepang hingga menjadi satu kesatuan film animasi yang utuh. "Mungkin hasil kerja kami dinilai baik sehingga sejak 2000- an hingga sekarang kami tetap dipercaya untuk menggarap background gambar dua film kartun itu," imbuhnya. Background yang digambar Timeline Studio antara lain kamar tidur Doraemon, sekolah Nobita Nobi, hingga taman tempat bermain Doraemon dkk. Bagi Oka cs, membuat gambar background film Doraemon dan Shin- chan memang lebih mudah dan simpel daripada harus membuat karakter Doraemon, Nobita Nobi, Shizuka Minamoto, hingga Suneo Honekawa. Sebab, pembuatan karakter- karakter di serial animasi membutuhkan SDM (sumber daya manusia) yang tidak sedikit. "Mungkin karena sudah terbiasa sehingga rasanya lebih mudah membuat background daripada karakter tokoh-tokoh film animasi itu," ucapnya. "Bukannya sulit sebenarnya membuat karakter tokoh, tapi dibutuhkan lebih dari seratusan kreator untuk membuatnya. Sebab, tokoh-tokoh itu kan bergerak dalam setiap serialnya, jadi butuh ribuan gambar. Kalau background, rata-rata mirip semua. Dan untuk satu seri paling hanya seratus gambar," pungkas Oka.
Sumber: Jawa Pos, grogol.us
--------------------
Kamis, 01 Agustus 2013
20 fakta sekolah di jepang
Berikut ini beberapa Fakta Sekolah di Jepang;
1. Tahun ajaran dimulai bulan April-Maret tahun berikutnya, berlaku untuk semua jenjang SD-PT.
2. Biaya sekolah SD-SMP Gratis.
3. Waktu sekolah menggunakan sistem caturwulan dan Agustus-September libur musim panas selama 40 hari.
4. Bulan September masuk 5 kali dalam seminggu.
5. Wajib belajar mulai usia 6 tahun sampai 15 tahun (SD-SMP). Orangtua yang kedapatan tidak menyekolahkan anaknya, bisa mendapat hukuman.
6. Semua Siswa niak kelas, sehingga setiap tingkatan selalu terisi murid sebaya.
7. Tidak ada kelas khusus, kelas unggulan atau kelas akselerasi murid-murid pintar.
8. Siswa pintar dalam bidang Ilmu Sains dan Teknologi saja yang bisa masuk Perguruan Tinggi lebih cepat.
9. Kurikulum diperbarui 10 tahun sekali mengikuti perkembangan teknologi.
10. Guru mengevaluasi siswa, dan siswa juga mengevaluasi guru demi manfaat pelajaran yang lebih baik.
Sampai di sini paham kan? yoshh.. mari kita lanjutkan lagi..
11. Tidak ada sekolah standar Nasional atau RSBI.
12. Pelajar dilarang keras menggunakan kendaraan motor sendiri ke sekolah.
13. Bangunan gedung sekolah dibuat modern, megah, dan mewah, komplit dengan gedung olahraga, kolam renang dan lapangan yang luas.
14. Murid piket wajib membersihkan sekolah sebelum pulang ke rumah usai jam pelajaran.
15. Jam belajar di sekolah dimulai pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore.
16. Pelajar yang terlambat, wajib membuat surat pernyataan tidak terlambat lagi.
17. Ada tiga jenis SMA, yakni full time, part time dan SMA tertulis atau terbuka.
18. Ada 7 Jurusan di SMA: Jurusan Umum, pertanian, teknik, perdagangan, perikanan, home economic, dan perawatan.
19. Penilaian kelulusan SMP dan SMA tidak berdasarkan hasil final test, tetapi akumulasi dari nilai tes sehari-hari, ekstrakurikuler, mid test dan final test.
20. Universitas dan Junior college memilih mahasiswa dari hasil ujian masuk serta hasil perserta belajar dari SMA.
Cukup mengagumkan kan sistim pendidikan di jepang. Apa ada yang berminat sekolah di sana??
Tidak perlu membandingkan dengan Indonesia, karena yang terpenting adalah kemauan dan potensi pelajarnya..
yoshhh.. semoga bermanfaat..
Sumber : gambatesubs